Beranda ADVERTORIAL Kodam III D Brigadir Jendral  Aibon Kogoya Bertanggungjawab Atas Insiden Penembakan di...

Kodam III D Brigadir Jendral  Aibon Kogoya Bertanggungjawab Atas Insiden Penembakan di Kabupaten Intan Jaya

3313
0

Nabire, tiiruu.com – Tentara Pembebasan  Nasional Papua Baratkomando Daerah Militer Iii Wilayah D Dulla (KODAM III D DULLA) Panglima Kodam III D Brigadir Jendral  Aibon Kogoya mengatakan pihaknya bertanggungjawab atas penembakan Tiga Anggota TNI yang lain luka-luka dan berhasil menembak dan merusak mobil anti peluru atau mobil baja milik  TNI yang bertugas di Kabupaten Intan Jaya.

 

“Pada pukul 08 30  Waktu West Papua saya ambil posisi di Watapa Kampung Titigi dan pada pukul 12 :24 melakukan penembakan dan merusak mobil anti peluru atau mobil baja milik  TNI yang bertugas. Ini AKSI ke Lima  setelah Kami melakukan Konfrensi Kodam III D Dula wilayah Intan Jaya,”katanya  dalam siaran pers bernomor 005/STPS/TPN-K3D/III/2025, yang diterima tiiruu.com, Senin (14/4/2025).

 

Kogoya mengatakan bahwa   dirinya telah melakukan penembakan terhadap  Tiga Anggota TNI yang lain luka-luka dan menembak satu junit mobil baja milik TNI yang Bertugas  di Kampung Watapa Desa Titigi, Distrik sugapa, Kab. Intan jaya, Prov. Papua  Tegah.

 

“Setelah Konferensi Kodam III  D wilayah Dulla lalu,  Brigjen. Aibon Kogoya  telah perintahkan  kepada setiap Batalyon untuk melakukan menyerangan terhadap pos-pos militer dan penyerangan dan sabotase terhadap aset-aset perusahaan yang masuk di Wilayah Dulla atau Intan Jaya,”katanya.

 

Kogoya mengatakan, Kodam III D wilayah Dulla telah melihat Ekskalasi pendropan pasukan militer Indonesia untuk melindungi agenda-agenda Pemerintah Pusat,  DPR RI yang  berkolaborasi dengan pemerintah Daerah Intan Jaya untuk meluluskan Blok Wabu.

 

“Saya Perang dgn TNI Polri Terus sampai sekarang karena TNI Polri Adalah Pagar Ekonomi Kapitalis Dunia dan Negara Indonesia.Setiap Aksi saya selalu sampaikan di media Bahwa Tutup PT Blok Wabu,  Freeport, Minyak di Sorong , Perusahaan Ilegal Lainnya’ di seluruh Tanah Papua,”katanya.

 

Kogoya mengatakan bahwa, saat ini dunia tahu bahwa Degan adanya Perusahaan Skala internasional Nasip Papua diggagalkan oleh Kepentingan-kepentingan Negara Maju di Dunia dan Indonesia.

 

“Saya mau katakana dengan jujur bahwa dengan adanya Perusahaan Manusia Papua Sudah Mulai Punah dan habis,Serta Pelanggaran HAM Terus Tumbuh dan subur di Negri leluhur kami West Papua,”katanya.

 

Kogoya meminta dengan tegas Kepada Negara Indonesia dan petinggi petinggi negara segera mengakui Kemerdekaan untuk Papua Barat. Sebab Papua barat korban kosnpirasi kapitalisme global.

 

“Jika Tidak Mendengar Maka Saya Akan Melakukan aksi aski kontak tembak sampai Titik darah Penghabisan,”katanya.

 

Sementara itu Komandan Operasi Kodam III D Dula Kelabur Mirip meminta degan Tegas Presiden Republik Indonesia Dan Wakil Presiden Segera Hentikan Makanan Gratis untuk Anak Anak sekolah. Sebab yang menangani program makan siang gratis itu militer. Program berkedok militerisasi.

 

“Kami minta dengan tegas bahwa stop kirim militer di Papua jika tidak mendengar maka kami akan tembak TNI Polri yang Negara klonial Indonesia  kirim ke Papua sampai habis. Kami berjuang sampai Papua merdeka,”katanya.

 

Mirip memberikan teguran kusus kepada Gubernur Provinsi Papua Tegah, Meki Nawipa dan jajarannya Anda Tegur OPM bahwa Papua Itu Indonesia sampai Tuhan Yesus datang.

 

“Kalimat yang anda sampaikan ini atas dasar apa anda tau kah tidak penderitaan Rakyat Papua di atas Tanah ini. Sebelum Kami sampaikan sikap untuk Gubernur Papua Tegah. Anda segera minta maaf jika tidak mau maka kami akan keluarkan surat DPO untuk gubernur Provinsi Papua Tengah,”katanya.

 

 

Reporter : Hengky Yeimo

Editor : –