Dekai, tiiruu.com – Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia (Kingmi) Di Tanah Papua kordinator kabupaten Yahukimo, Klasis Persiapan Lembah Ajaib Dekai, memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Berdirinya Gereja Kingmi Papua Ke_ 63 Tahun dilaksanakan di Gereja Kingmi Imanuel Dekai, Senin (07/04/2025) di Jalan Logpon Kota Dekai. Dalam Ibadah itu turut mendoakan dan sampaikan belangsukawa untuk pengungsi umat gereja Kingmi di beberapa daerah tempat konflik seperti Intan Jaya, Nduga, Yahukimo, Puncak dan Deiyai.
Dalam Ibadah Ulang tahun itu dihadiri oleh Sekertaris Sinode Kingmi Papua Pdt. Dominggus Pigai, Ketua PGGY kabuapten Yahukimo Pdt. Atias Matuan, Ketua Klasis Persiapan Lembah Ajaib Dekai Pdt. Sepanya Aspalek, Para Undangan dan ribuan Jemaat dari 3 Gereja yakni Jemaat Imanuel Dekai, Jemaat Bethel Pulau, dan Pos Pi Kali Agum.
Ketua Panitia Ev. Ayus Matuan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam sukseskan Ibadah Hut Kingmi ke 63 Tahun itu, karena menurut panitia sejak terbentuknya panitia HUT kingmi itu sejak 17 Januari 2025 dan Waktu kerja efekti kerja panitia 2 bulan 1 Minggu 4 Hari.
“Kami sebagai Panitia telah melakukan beban kerja dan dana awal yang dikasih oleh klasis persiapan lembah ajaib Dekai Rp 5 Juta dengan Babi 1 Ekor. Sumbangan Pertama adalah sumbangan Wajib dari jemaat yaitu Imanuel, Bethel dan Kali Agum dan sumbangan sukarela yaitu dari Imanuel 20.125.000.00, Dari Bethel Pulau Rp 14.230.000.00. Sedangkan Panitia menjual Proposal ke MRP dan DPR Provinsi Papua Pegunungan yaitu Salmon Payage, Hengky Payage Samuel Wetapo masing-masing Rp 5 juta. Semua Jumlah 41 Juta dan Babi 3 Ekor,” kata Ayus Matuan saat menyampaikan laporan Panitia.
Diketahui, Ibadah ini dilaksanakan dengan sorotan tema “ Gereja yang memaknai Praktek Misi Holistik Yesus Kristus (Lukas 4:18-19)“ dan subtema “Gereja Kingmi Koordinator Yahukimo Memaknai Misi Holistik Yesus Kristus” Firman Tuhan ini disampaikan oleh Sekertaris Umum Sinode Kingmi Papua, Pdt. Dominggus Pigai, M.Th.
Pendeta Pigai dalam Kotbah Ibadah Hut ke_63 ini itu mengatakan dalam memperingati HUT Kingmi 63 ini secara usia manusia sudah dewasa maka itu Pentingnya terus bertumbuh, Menginjili yang belum terjangkau, menjaga kesatuan Persatuan.
“Yang ke 63 Tahun Gereja Kingmi Papua, Hanya karena anugerah Tuhan dan berkenan Tuhan kita dikumpulkan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan, untuk mengungkapkan hasyrat hati kami yang paling dalam, tentang bagimana Allah Bekerja , Cara Allah memimpin orang-orang Asli diatas tanah Papua, cara Allah membawa dan membuat gereja ini menjadi besar, melalui karya orang-orang yang dianggap hina, melalui karya orang-orang yang dianggap tidak bisa baca, Tidak tahu menulis, Orang-orang yang hidup di sepanjang pegunungan, orang-orang koteka, orang-orang yang pake Sali dan Noken ini, ternyata apa yang kamu terima [Injil] itu sungguh bijaksana, sungguh Mulia dan Sungguh Arti, Kalau kamu tolak hari ini tidak ada disini,” kata Sekertaris Umum Sinode Kingmi Papua, Pdt. Dominggus Pigai saat Berkotbah.
Bahkan Kata Pendeta pigai dalam kotbahnya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Pioner dan Perintis, Misionaris Gereja Kingmi Papua yang dulunya tidak tahu apa-apa tetapi bisa menerima injil itu.
“Rasa syukur kepada Tuhan karena Berkenan Tuhan, Walupun kamu bukan seorang Sarjana Teologia, Walupun kamu Bukan seorang Master Teologi, Walaupun kamu bukan Doctor Teologi tetapi saat itu kamu tidak tahu baca dan menulis tetapi Kamu menerima kristus! Roh Tuhan ada didalam kamu, Roh Tuhan yang memimpin kamu, mengatakan dan berbisik didalam hati kamu yang paling dalam yaitu kepada Bapak-bapak Kepala suku, kepada para Perintis, kepada orang-orang tua kita. Secara akal budi tidak bisa tetapi mereka bisa menerima kristus. Dan Generasi ini bisa melihat Tuhan Nakoda dalam gereja Kingmi Papua yang masih memberikan harapan dan kekuatan, Mujizat dan membangkitkan kepercayaan bahwa kami ada di tanah ini, kami ada di Negeri ini, Kami sadar karena kami dituntun oleh kuat kuasa roh Kudus injil 4 Berkanda,” kata Sekum Sinode Kingmi Papua.
Pigai, Sampaikan Gereja Kingmi Papua turut Prihatin kepada umut Tuhan khususnya umat Kingmi yang saat ini merayakan Hut ditengah Gejolak, ditengah Pengungsian, di hutan-Hutan. Di Intan Jaya, Nduga, Yahukimo, Puncak Papua, Deiyai.
“Kami turut berbelas sungkawa kepada warga gereja kita di Intan jaya yang dihujani oleh BOM, dihujani oleh tembakan-tembakan. Doa kami hut ini Tuhan akan menjaga mereka, Tuhan akan menjaga pertahanan mereka, Tuhan akan menjadi tembok perlindungan, Tuhan Kota benteng bagi mereka, tanduk keselamatan bagi mereka, bahkan juga warga gereja Kingmi kami yang masih pengungsi! Tuhan adalah tempat Pengungsi, tuhan adalah tempat mencurahkan hati dan Jeritan. Kalo Manusia, Kalo Negara melupakan tetapi Tuhan tidak melupakan pengungsi, Tuhan Ingat benar kamu, Tuhan sembunyikan kamu dibawa ketiaknya karena Tuhan bertanggung Jawab atas Ciptaannya,”Ujar Sekertaris Sinode sampaikan keprihatinnya.
Sementara itu, Ketua Klasis Lembah Ajaib Dekai mengatakan Gereja Kingmi tidak ada jika pendeta Yosep Tebai tidak terima Injil pada saat itu. Dengan Kondisi dan keadaan tidak ada apa-apa masih pake Koteka, masih ada di Honai tetapi berani ambil karena terhimpit dengan Politik yaitu Belanda dengan Indonesia. “Misionaris yang harus pulang kembali maka mau tidak mau, suka tidak suka, SDM siap atau tidak siap, hambah Tuhan ada atau tidak ada harus terima injil saat itu, Maka itu kami hambah-hambah Tuhan yang ada di kota ini harus diutus banyak ke daerah-daerah lembah ini untuk buka Pos PI atau pelayanan keluar, karena di klasis-klasis masih butuh hambah Tuhan,” kata Aspalek.(*)
Reporter : Hengky Yeimo
Editor : –




























